Wednesday, June 18, 2014

Premanisme dan Pelacuran

Premanisme dan pelacuran sejatinya mempunyai akar permasalahan yang sama yaitu masalah kebutuhan hidup dan masalah kemauan yg benar dalam menjalankan hidup ini, perbedaan dari kedua kelompok ini adalah cukup 

mendasar, premanisme merupakan area lelaki, pelacuran adalah area perempuan, kalaupun ada sebaliknya, itu hanyalah masalah emansipasi yang jumlahnya sedikit saja.

bila umum dikatakan pelacuran adalah setua peradaban manusia, maka premanisme pun bisa dikatakan merupakan pekerjaan tertua dalam peradaban manusia, kita bisa melihatnya ini dalam konteks hidup seorang 

manusia, yang bisa kita saksikan, pada masa kanak-kanak kita sudah melihat adanya kemampuan seorang anak melakukan "bully" terhadap anak lainnya, dengan pengaruh dan kekuatannya , seorang anak akan memaksa 

anak lain memberikan apa yg diinginkannya, bukankah ini adalah contoh kecil sebuah aksi premanisme ?, dan apakah kita bisa yakin, bahwa manusia manusia yg berjalan pertama kali di muka bumi ini tidak lepas 

dari aksi kekerasan yg sederhana seperti ini ?

adalah merupakan kenyataan bahwa para preman adalah banyak diisi para pengangguran atau para pekerja sektor informal yg tidak mempunyai penghasilan tetap atau lebih dikenal dengan pekerja serabutan, dan pada 

sisi yang sama, pelacuran juga berisi para wanita yang karena himpitan ekonomi menjalankan profesi ini untuk mereka bisa bertahan dan menjalankan hidup.

tapi kita tidak bisa pungkiri juga, bahwa preman pun juga berisi para pemalas yg tidak ingin bekerja keras demi upah yang halal walaupun minimal, bagi para preman ini, lebih baik serabutan jadi tukang peras 

alias dalam bahasa halusnya, jasa pengamanan, dan mendapatkan seharinya berkali kali lipat daripada buruh yg hanya mengandalkan UMR.

dan hal yang sama pula terjadi pada pelacur, apakah kita akan memungkiri bahwa melacurkan diri adalah pekerjaan yang lebih gampang mendapatkan imbalan dibandingkan seorang wanita menjadi pekerja toko ataupun buruh ?.

dalam konteks persamaan dua profesi ini yang telah dijelaskan diatas, adalah terjadi di indonesia sekarang ini sebuah keanehan.

1. satu pihak sangat gencar menentang penutupan lokalisasi tapi pihak yg sama menentang keras dan meminta pembubaran kelompok kelompok yang mereka tuduh melakukan aksi aksi preman.
2. sedangkan pihak lainnya, menggandeng kelompok kelompok yang berkelakuan preman, tapi mendukung pembubaran lokalisasi.

tanpa ingin memihak kepada satu golongan, kita semua harusnya secara sadar sesadar-sadarnya, bahwa problematika dalam menjalani hidup bagi para wanita dan para lelaki mempunyai sebuah muara yang serupa, 

mereka mempunyai solusi dalam hidup ini selama bisa mencari alasan pembenar dan menomorduakan moralitas, yaitu menjadi preman untuk kaum lelaki, atau menjadi pelacur untuk kaum perempuan.

premanisme dan pelacuran adalah penyakit masyarakat, janganlah kita setuju yang satu tapi tidak setuju dengan lainnya, karena disanalah argumentasi kita mendapatkan sebuah pertanyaan, dinomor-berapakah  moralitas kita berada.




No comments: