Bila ingin di katakan bagaimana subsidi langsung harus di berikan, maka 2 golongan ini menjadi prioritas utama.
Kenapa demikian ? karena di 2 golongan ini seluruh rakyat Indonesia selalu berharap bahwa mereka mengabdi tanpa pamrih, artinya apa ? mereka harus berkorban untuk kebaikan orang lain.
Padahal mereka2 adalah manusia biasa, yg mempunyai kebutuhan dan tentunya mempunyai keluarga, coba bila pemerintah mengeluarkan satu saja UU, atau Kepres atau apa saja, yg mengatakan bahwa keluarga, putra putri mereka di jamin kehidupannya dan pendidikannya oleh negara sampai setinggi apapun, maka bisa di harapkan yg terjadi adalah Guru dan Tentara akan bisa mengabdi dng tanpa pamrih lagi, karena mereka2 tahu, keturunan mereka akan mempunyai masa depan yg lebih baik di bandingkan mereka.
Coba di pikirkan, sekarang ini Guru mengajar anak2 orang lain setiap hari nya dan melihat anak2 tersebut tumbuh besar dan kuliah dan menjadi pemimpin sedang kan dia sendiri mungkin hanya bisa berharap anak nya sendiri akan cukup beruntung bisa masuk Kuliah bila mendapatkan beasiswa.
Dan untuk subsidi diatas bisa dikatakan budget keuangan Negara yg dialokasikan tidak akan banyak tapi pastinya akan menghasilkan efek sosial yg cukup baik, dan yang pasti ketegangan yg selalu terjadi antara Tentara dan Mahasiswa akan jauh berkurang :-). Karena dua golongan ini bak minyak dan air, yg satu merasa paling pintar dan yg lainnya merasa golongan lainnya cuman ngomong doang.
Tapi solusi diatas itu hanya bila kita masih berpendapat Pendidikan adalah Modal utama dalam menghadapi kehidupan ini. Tapi bila kita sudah berangapan bahwa tidak soal pendidikan asal pintar cari duit dalam hidup ini, maka solusi diatas hanyalah akan jadi pepesan kosong.
No comments:
Post a Comment